Gerhana Matahari Cincin (GMC)
merupakan fenomena alam yang dapat disaksikan oleh penduduk di Bumi.
Hanya saja, tidak setiap daerah dapat melihat fenomena tertutupnya
sebagian cahaya matahari oleh bulan tersebut.
Berikut ini beberapa fakta tentang fenomena GMC yang perlu Anda ketahui.
Fenomena Alam
Gerhana matahari merupakan salah satu fenomena alam, yang dapat
disaksikan oleh manusia di Bumi. Seperti diketahui, GMC terjadi ketika
bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada
titik terjauh dengan bumi.
Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.
Peristiwa Langka
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengungkapkan, Gerhana Matahari Cincin menjadi salah satu peristiwa langka di Indonesia.
“Gerhana Matahari Cincin
memang sering terjadi. Tetapi lokasinya berpindah-pindah, sehingga
terkesan jarang terjadi di wilayah tertentu. Di Indonesia, Gerhana
Matahari Cincin terjadi pada 22 Agustus 1998, 26 Januari 2009, 26
Desember 2019, dan 21 Mei 2031,” kata Thomas.
GMC terjadi sekira 1-2 tahun sekali. GMC pernah terjadi pada 26 Februari 2017, kemudian di tahun ini. Selanjutnya, GMC diprediksi terjadi pada 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023 dan 2 Oktober 2024.
Tak Berdampak Signifikan terhadap Bumi
Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengungkapkan bahwa tidak ada dampak yang signifikan terhadap Bumi. Ia mengungkapkan bahwa kemungkinan ada pengaruhnya terhadap telekomunikasi frekuensi tinggi (gelombang pendek). Beberapa yang mungkin terpengaruh yakni komunikasi radio yang biasa digunakan Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan instansi tertentu.
GMC 26 Desember 2019 Bisa Disaksikan di Beberapa Daerah di Indonesia
Fenomena GMC ini dapat teramati dari wilayah Indonesia bagian barat, meliputi Sibolga, Padang Sidampuan, Siak, Duri, Pulang Pedang, Pulau Bengkalis, Pulau Tebing Tinggi, Pulau Rangsang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Makulit, Tanjung Selor, dan Berau.
Disarankan Tidak Melihat GMC secara Langsung
LAPAN mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melihat ke arah matahari langsung dengan mata telanjang saat terjadi Gerhana Matahari Cincin.
"Ada point penting dalam mengamati Gerhana Matahari Cincin yakni keamanan mata, jangan melihat ke arah matahari dengan mata telanjang secara langsung baik saat gerhana maupun tidak," kata LAPAN dalam keterangan resmi oleh Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Jasyanto.
Intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan. Beberapa peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan aman antara lain, kamera pinhole (kamera lubang jarum), kacamata matahari, binocular atau teleskop dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari.
Sumber : https://techno.okezone.com/read/2019/12/26/56/2146146/6-fakta-gerhana-matahari-cincin-yang-perlu-anda-ketahui?page=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar